Pendapatan HITS Naik 9% di Tengah Perlambatan Ekonomi 2014

dipublikasikan pada : 13 April, 2015

JAKARTA – PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS) membukukan pendapatan US$ 66,6 juta sepanjang tahun lalu, naik 9% dari tahun 2013 sebesar US$ 6,1 juta di tengah perlambatan ekonomi Indonesia.

 

Direktur Utama HITS Theo Lekatompessy mengatakan kenaikan pendapatan usaha terutama disebabkan oleh penambahan pendapatan dari kapal tanker untuk angkutan kimia.

 

Dia menjelaskan sejak April 2013, Perseroan mulai menyediakan angkutan amoniak dan sejak September 2013 mengangkut metanol. “Sepanjang tahun 2014, seluruh angkutan chemical tersebut beroperasi penuh,”ujarnya. Pendapatan 2014 naik hanya 9% karena adanya divestasi HTC yg menyumbang pendapatan sebesar US$ 8,426,175 turun 36 % dibandingkan tahun 2013 sebesar US$ 13,350,226, sehingga dampak penurunan pendapatan HTC tahun 2014 kepada pendapatan HITS adalah 10 %. Bila masih tetap di konsolidasikan maka pendapatan HITS naik 18 %.

 

Menurutnya, selama tahun 2014 tidak ada kontrak baru mengingat pada tahun tersebut merupakan tahun politik karena bertepatan dengan penyelanggaran Pemilihan Umum untuk anggota legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, sehingga proyek-proyek pemerintah mengalami penundaan.Perekonomian juga melambat pada tahun lalu.

 

Walaupun 2014 merupakan tahun politik, Perseroan tidak saja berhasil tumbuh "Double digits", tetapi juga memperkuat posisi keuangan untuk berkembang di 2015.

 

Sementara itu, laba kotor Perseroan pada tahun lalu tumbuh 11% menjadi US$ 16 juta secara year-on-year. Selain itu, Perseroan juga berhasil mencetak laba komprehensif sebesar US$3,6 juta dari tahun sebelumnya dengan rugi komprehensif sebesar US$ 2,6 juta.

 

Sejalan dengan beroperasinya angkutan kimia secara penuh, laba berjalan mengalami penurunan 51% menjadi US$ 1,5 Juta, penurunan terjadi karena Perseroan membukukan rugi atas realisasi selisih kurs penjabaran laporan keuangan karena pelepasan investasi di HTC sebesar US$ 2,4 Juta pada laba tahun berjalan (non operasional).

 

Pada tahun lalu, Perseroan secara aktif melakukan penguatan fundamental dengan merestrukturisasi utang menjadi ekuitas dan melepas saham anak usaha. Penurunan hutang dan kenaikan modal adalah impek atas adanya Debt Equity swap di 2014.

 

Pada tanggal 17 Desember 2014, Perseroan, entitas anak PT HumpussTransportasi Kimia (HTK), PT Solusi Perkasa Nusantara (SPN), dan PT Sarana Niaga Buana (SNB) mengadakan perjanjian penyelesaian utang Perseroan kepada SPN dan HTK masing-masing US$ 3,3 juta dan US$ 6,1 juta.

 

Hal inidilakukan melalui divestasi kepemilikan Perseroan di entitas anak PT HumpussTransportasi Curah kepada SNB sebesar 39,9%. SNB kemudian mengambil alih utang Perseroan kepada SPN dan HTK.

 

Hingga saat ini, Perseroan memiliki 29 unit kapal yang terdiridari 1 unit kapal LNG Tanker, 1 unit kapal Chemical Tanker, 5 unit kapal Oil Tanker, 4 unit kapal Offshore, dan 18 unit kapal Tug & Barges (16 box).

 

Theo menambahkan setelah berhasil memperbaiki struktur permodalan, pada tahun ini Perseroan akan mempersiapkan diri kembali untuk meningkatkan kinerja lebih baik lagi dibandingkan tahun lalu.